ANTARAJAWABARAT.com,25/9 - Komisi C DPRD Jawa Barat meminta agar Bank BJB menjaga independensi dan profesionalisme saat pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BJB yang akan dilaksanakan pada Kamis (27/9) di Hotel Ritz Charlton Jakarta.
"Selain itu, kami juga meminta agar RUPSLB BJB ini tidak dinodai dengan kepentingan politis dari pihak tertentu," kata anggota Komisi C DPRD Jawa Barat Uum Syarif Usman di Bandung, Selasa.
Uum juga menduga manuver-manuver politik akan bermunculan menjelang RUPSLB Bank BJB khususnya saat agenda pemilihan direksi di bank BUMD Pemprov Jabar tersebut.
"Sekarang kan BJB itu sudah go public. Kalau soal direksi, ikuti saja hasil 'fit and proper test.' Kan hasilnya yang terbaik," kata dia.
Dikatakannya, jika Bank BJB membutuhkan dua direktur baru maka RUPSLB sebaiknya mengambil dua orang dengan nilai terbaik dari hasil "fit and profer test" tersebut.
"Berdasarkan bocoran kami, dua orang terbaik itu ternyata dari internal Bank BJB. Secara historis mereka lebih mengetahui perjalanan BJB, termasuk memajukan perusahaannya," katanya.
Ia menuturkan, hubungan BJB dengan para pemangku kebijakan bisa lebih baik dan sinergis karena komunikasi kurang baik sempat terjadi khususnya terkait serapan Kredit Cinta Rakyat (KCR) yang sangat minim.
"Permasalahannya kan oleh aturan Bank BJB yang memberatkan para pelaku UMKM untuk mengakses dana. Makanya sampai muncul wacana pembuatan bank daerah baru. Jadi, jajaran direksi yang baru diharapkan lebih bijak, terutama soal kemudahan pinjaman bagi UMKM. Akhirnya kan tidak perlu bank daerah baru," tegasnya.
Bank BJB dalamw aktu dekat ini akan menggelar RUPSLB dengan agenda memilih dua orang untuk posisi direksi yakni Direktur International and Treasury dan Direktur Operasional.
Pergantian tersebut dilakukan karena dua pejabat yang mengisi posisi itu yakni Syahjohan Johny Aziz (Direktur International and Treasury) dan Bambang Mulyo Atmodjo (Direktur Operasional) diberhentikan karena tidak lolos fit and proper test Bank Indonesia.
Bank BJB melalui Tim Nominasi dan Remunerasi telah melaksanakan proses penjaringan dan seleksi terhadap sejumlah calon direksi dan ada 20 nama dari internal dan eksternal yang lolos kualifikasi.
Berdasarkan data yang dihimpun ada sepuluh nama yang memperoleh nilai tertinggi yakni Toto Susanto (internal), Acu Kusnandar (internal), Tedi Setiawan (internal).
Kemudian Djamal Muslim (internal), Nandi Hamaki (eksternal), Indar Barung (eksternal), Nia Kania (internal), Didit Supriadi (internal), Wisnu Wardana (internal), dan Wawan Indrawan (internal).***2***
Ajat S
