Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengatakan kontribusi komersial yang sebelum musim 2021-2022 disebut subsidi, untuk setiap klub Liga 1 musim 2022-2023 adalah Rp550 juta per tim dan diberikan setiap bulan.
"Itu akan diberikan sampai akhir musim," kata Akhmad Hadian kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menurut Akhmad, jumlah itu sudah disepakati oleh tim-tim peserta dalam rapat manajer yang dilakukan secara virtual Senin 18 Juli.
Namun, meski telah disetujui, dana itu belum dicairkan sampai semua klub melengkapi semua dokumen.
"Ada beberapa dokumen yang mesti disiapkan, termasuk kelengkapan soal pajak," kata Akhmad.
Dia melanjutkan, setiap klub Liga 1 juga akan mendapatkan uang tambahan dari sumber lain, namun LIB dan klub belum mencapai keputusan rinci mengenai hal itu.
"Bisa jadi nanti klub peringkat 1 sampai 18 dapat berapa, apakah dalam bentuk hadiah. Atau nanti jadi nilai hak siar. Ini belum diputuskan. Nanti ada pertemuan khusus membahas itu," tutur Akhmad.
Jika dihitung satu musim sepuluh bulan lantaran Liga 1 berlangsung dari Juli 2022 sampai April 2023, maka jumlah kontribusi komersial Liga 1 musim ini adalah Rp5,5 miliar atau ebih besar dari musim 2019, 2020 dan 2021-2022.
Musim lalu, nilai kontribusi komersial untuk setiap klub peserta adalah Rp3,4 miliar per musim. Pencairannya dilakukan bertahap per bulan.
Nilai itu sedikit dibandingkan musim-musim sebelumnya karena Liga 1 musim 2021-2022 berlangsung dalam sistem seri dengan gelembung akibat pandemi COVID-19 yang membuat biaya akomodasi dan transportasi ditanggung oleh LIB.
Selama musim 2019, setiap tim meraih Rp5 miliar dan selama musim 2020, ada subsidi Rp5,2 miliar tetapi ketika itu tidak diberikan sepenuhnya karena kompetisi musim tersebut dibatalkan akibat pandemi COVID-19.
Sementara itu Komite Wasit Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberlakukan sistem ranking atau peringkat untuk menjaga kualitas setiap wasit pada pertandingan Liga 1 musim kompetisi 2022/2023.
"Ini hal baru, yaitu ada ranking untuk semua wasit pada kompetisi musim ini," ujar Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh ditemui di sela Kongres Biasa PSSI Jatim di Surabaya, Rabu (20/7).
Setiap wasit yang memimpin pertandingan, kata dia, akan dinilai oleh tim dari PSSI yang khusus dibentuk untuk menentukan peringkat.
"Kalau peringkatnya bagus maka dia lebih banyak bertugas di laga krusial, tapi kalau biasa-biasa saja maka rankingnya di bawah," ucapnya.Terkait wasit, Riyadh menegaskan bahwa faktor tersebut menjadi salah satu etalase keberhasilan PSSI selain prestasi Tim Nasional.
Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara tersebut mengingatkan kepada seluruh wasit maupun asisten wasit untuk menjunjung tinggi integritas.
"Bahkan, Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan telah menegaskan tidak boleh ada intervensi dari siapapun. Beliau sudah tegas menyatakannya," kata Riyadh.
Di sisi lain, untuk meningkatkan kualitas dan integritas, pihaknya mengumpulkan wasit untuk penyegaran perangkat pertandingan pada 18 Juli hingga 21 Juli 2022 di Jakarta.
Program tersebut diikuti sebanyak 59 wasit dan 74 asisten wasit menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1, 2, 3 dan amatir.
Khusus Liga 1 musim kompetisi 2022/2023 yang diikuti 18 klub dibuka 23 Juli 2022 dan dihelat sebanyak 306 pertandingan.
Dikutip dari laman resmi PSSI, Mochammad Iriawan hadir memberikan motivasi, pengarahan serta semangat untuk wasit dan asisten wasit."Para wasit agar menjalankan tugas dengan penuh integritas, profesional, jujur, serta patuh pada statuta dan regulasi PSSI saat bertugas nanti," kata Iriawan.
Seperti diketahui, PSSI juga sudah meningkatkan tunjangan wasit sejak kompetisi Liga 1 2021/2022 agar dapat menyejahterakan profesi wasit.
"Jika ada wasit yang berani melanggar etika, terbukti bersalah maka akan dikenakan sanksi dilarang berkegiatan di sepak bola Indonesia," tutur dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Klub-klub Liga 1 musim ini akan peroleh Rp550 juta per bulan