Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan hujan lebat berpotensi terjadi sejumlah daerah di Indonesia pada Selasa (19/7), yakni di Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Menurut informasi yang dihimpun ANTARA dari laman resmi BMKG di Jakarta, Selasa, cuaca serupa juga diprakirakan melanda Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua Barat.
Angin kencang berpotensi terjadi di Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat dan Maluku.
Sementara hujan disertai kilat/petir diprakirakan melanda Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Papua Barat dan Papua.
BMKG juga memperingatkan potensi banjir di Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara dan Papua Barat. Sedangkan, ada potensi kebakaran hutan di Nusa Tenggara Timur.
BMKG memberikan peringatan potensi gelombang tinggi 2,5-4 meter di sejumlah area perairan , yakni Perairan Barat Aceh, Perairan Barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan.Gelombang tinggi tersebut juga berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Banten hingga Nusa Tenggara Timur, dan Perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, Selat Sunda bagian Barat dan Selatan, Perairan Selatan Banten hingga Sumbawa, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera.
Masyarakat dan bidang pelayaran diimbau untuk memperhatikan potensi gelombang tinggi tersebut.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya rob atau banjir air pasang di pesisir selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang diprakirakan berlangsung pada 12-17 Juli 2022.
"Fenomena 'Super Full Moon' atau fase bulan purnama yang bersamaan dengan fase pasang air laut tertinggi pada tanggal 13 Juli 2022 berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Senin.
Ia mengatakan citra satelit altimetri juga menunjukkan anomali positif tinggi muka air laut yang dapat menyebabkan rob atau banjir pesisir atau banjir air pasang lebih tinggi.
Berdasarkan pantauan data "water level" dan prediksi pasang surut, rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia hingga tanggal 19 Juli 2022.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Hujan lebat berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Indonesia