ANTARAJAWABARAT.com,24/8 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melakukan langkah-langkah antisipasi terkait peningkatan status Gunung Tangkuban Parahu dari aktif normal menjadi waspada (level II) termasuk melakukan sosialiasi kepada masyarakat.
"Warga di sekitar kawaan rawan bencana I dan II Gunung Api Tangkuban Parahu sudah dilakukan langkah antisipasi menghadapi bencana gunung api, termasuk untuk tetap tenang menghadapi dinamika aktivitas Tangkuban Parahu," kata Kepala BPBD Jawa Barat Sigit Ujuwalaprana di Bandung, Jumat.
Menurut Sigit, pihaknya sudah menerima surat rekomendasi dari PVMBG Badan Geologi terkait peningkatan aktivitas gunung itu dari aktif normal menjadi waspada. Termasuk rekomendasi mengosongkan kawasan 1,5 kilometer dari bibir kawah aktif pada saat status waspada.
Menurut Sigit, kewaspadaan ditingkatkan di kawasan rawan bencana I dan II serta meminta agar aparat pemerintahan setempat untuk meningkatkan koordinasi dengan BPBD dan Posko Pengamatan Gunung Api itu.
"Masyarakat diminta tetap tenang menghadapi kondisi ini dan tetap waspada. Warga diminta meningkatkan budaya siaga karena merupakan salah satu faktor yang bisa meminimalisasi risiko," kata Sigit.
Terkait rekomendasi pengosongan lokasi beradius 1,5 kilometer dari kawah aktif, kata Sigit sudah disosialisasikan kepada pemerintah daerah setempat untuk melakukan langkah-langkah siaga.
"Dari rekomendasi itu jelas, tidak boleh ada aktivitas dalam radius 1,5 kilometer dari bibir kawah. Itu harus diikuti, artinya tidak ada aktivitas apapun di daerah itu," kata Sigit.
Menyusul peningkatan status Gunung Tangkuban Parahu, kata Sigit pihaknya terus memantau perkembangan, sekaligus menyiapkan langkah-langkah berikutnya untuk menyikapi perkembangan dari aktivitas gunung api itu.
"Aktivitas gunung api sulit diprediksi, bisa meningkat dan juga bisa turun kembali statusnya. BPBD tetap siaga," kata Kepala BPBD Jabar itu menambahkan.***3***
Syarif A