Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM) Teten Masduki mengajak universitas agar mendorong dan membina pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) supaya bisa menghasilkan produk yang berteknologi.
Menurut dia, akademisi perlu mendorong UMKM agar sistem wirausahanya berevolusi. Sehingga, kata dia, UMKM bisa membuat bisnisnya berbasis ilmu pengetahuan, berbasis informasi teknologi, dan berbasis kreatifitas.
"Jadi kita bukan lagi hanya bikin keripik, kerupuk, dodol begitu, itu sudah bisa kita. Kita harus sudah mau masuk ke produk yang berbasis pengetahuan dan berbasis teknologi," kata Teten di Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Teten mendorong hal tersebut agar UMKM bisa terus berkembang hingga tergolong ke dalam status mapan. Di Indonesia, menurut dia, baru hanya ada 3,18 persen UMKM yang tergolong mapan.
Untuk bisa jadi negara maju, katanya, harus ada 12 hingga 14 persen pengusaha yang mapan dari jumlah populasi. Melalui kerja sama dengan universitas, ia berharap UMKM bisa lebih produktif dan bisa berinovasi.
"Tadi dibilang di 2045 kita akan menjadi lima besar negara terbesar di dunia, nah syaratnya minimum ada 4 persen pengusaha," kata dia.
Teten mengatakan dorongan untuk UMKM itu diperlukan agar nantinya bisa menciptakan pengusaha yang tangguh. Sehingga nantinya tenaga kerja baru dari lulusan universitas pun bisa mudah terserap.