Jakarta (ANTARA) - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bekerja sama dengan komunitas pelestari budaya meluncurkan laman tradisikebaya.id guna mendukung upaya mendorong kebaya sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Peluncuran laman itu merupakan dukungan terhadap gerakan Kebaya Goes to UNESCO yang diputuskan pada Kongres Berkebaya Nasional yang diselenggarakan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) pada 5-6 April 2021.
Laman tradisikebaya.id memuat informasi sejarah dan artikel mengenai jenis-jenis kebaya. Masyarakat bisa ikut terlibat dalam gerakan tersebut dengan cara berfoto menggunakan kebaya dan mengunggah foto tersebut ke dalam aplikasi yang tersedia, kata PANDI dalam pernyataan pers yang diterima ANTARA, Jumat.
Laman internet tradisikebaya.id diluncurkan PANDI bersama Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND), Yayasan Kebudayaan Rancage, dan Seluas Tanah Merah (STM) di kantor PANDI, Kamis 30 Juni 2022.
Selain meluncurkan laman, para komunitas pecinta budaya itu juga mendorong pemerintah berkenan menetapkan Hari Berkebaya Nasional. Gerakan ini juga didukung oleh berbagai komunitas perempuan pecinta budaya, khususnya pegiat kebaya.
Gerakan Kebaya Goes to Unesco juga mendapatkan dukungan dari sosok pekerja seni ternama Indonesia, Dian Sastrowardoyo. Menurut Dian, pelestarian kebaya penting sehingga wastra ini diakui di kancah internasional.
PANDI luncurkan laman tradisikebaya.id dukung kebaya jadi warisan dunia
Jumat, 1 Juli 2022 13:04 WIB