Bandung (ANTARA) -
Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara tetangga di Asia Tenggara terkait dengan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), kata Direktur Strategi Bisnis & Portofolio PT Len Industri (Persero) Linus Andor M Sijabat.
"Kita (Indonesia) di Kawasan Asia Tenggara saja masih yang terendah ya. Kalah jauh (dari Vietnam dalam hal pengembangan PLTS)," kata Linus Andor M Sijabat di Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Linus mencontohkan saat ini kapasitas PLTS terpasang di Indonesia masih ratusan megawatt sedangkan di Vietnam sudah memiliki kapasitas terpasang PLTS mencapai puluhan gigawatt (GW).
Linus mengatakan PT Len memiliki anak perusahaan yang memiliki inovasi produk dan layanan yang sangat tinggi dalam industri hilir tenaga surya.
Selain itu, PT Len juga menjadi anak perusahaan yang paling sehat dengan Ebitda (pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi adalah indikator finansial untuk melihat profit perusahaan) mencapai 22 persen.
Menurut dia, PT SEI sudah lama aktif membangun sistem PLTS di daerah 3T, salah satunya dengan membangun Tower Sinyal BTS bertenaga surya di daerah-daerah pelosok.
Dengan dukungan dari pemerintah, harapannya PLTS ini akan menjadi solusi terdepan bagi seluruh daerah 3T yang ada di Indonesia.