PBoC memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga pinjaman acuan, dengan suku bunga Loan Prime Rate (LPR) tenor satu tahun masih berada di 3,7 persen, sedangkan LPR tenor lima tahun masih di 4,45 persen.
Dengan dipertahankannya suku bunga, PBoC melihat perekonomian China mulai berangsur pulih setelah kebijakan karantina wilayah (lockdown) kembali diterapkan di beberapa wilayah. Selain itu, kebijakan tersebut menjadi indikasi PBoC mengantisipasi lonjakan inflasi.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 440,05 poin atau 1,71 persen ke 26.211,27, Indeks Hang Seng naik 156,49 poin atau 0,74 persen ke 21.320,4, dan Indeks Straits Times meningkat 19,83 poin atau 0,64 persen ke 3.116,23.
Sebelumnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat di tengah aksi jual saham yang dilakukan investor asing.
IHSG ditutup menguat 39,41 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.976,38. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,89 poin atau 0,89 persen ke posisi 1.006,79.
"Dari domestik, para pelaku pasar menanti agenda Rapat Dewan Gubernur BI pada pekan ini dalam rangka menetapkan BI 7-Day Reverse Repo Rate," kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji saat dihubungi di Jakarta, Senin.