Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah di 34 provinsi di Indonesia mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, Kamis.
Dilansir dari laman www.bmkg.go.id, cuaca hujan berpotensi mengguyur Pulau Sumatera di antaranya wilayah Aceh dengan intensitas sedang yang disertai petir. Sementara, Padang dan Bengkulu cerah berawan.
Beralih ke pulau Jawa, terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan di wilayah Semarang dan Serang. Hujan dengan intensitas lebat diperkirakan mengguyur wilayah Bandung, sedangkan Jakarta berawan.
Masyarakat di wilayah Yogyakarta dan Surabaya perlu mewaspadai potensi hujan disertai petir.
Prakiraan cuaca di Pulau Kalimantan masih terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan yang diperkirakan terjadi di wilayah Banjarmasin dan Palangkaraya. Potensi hujan dengan intensitas lebat hingga petir terdapat di wilayah Pontianak dan Samarinda. Wilayah Tanjung Selor diperkirakan berkabut.
Beralih ke Pulau Sulawesi, terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan yang diperkirakan mengguyur wilayah Gorontalo dan Kendari. Sedangkan potensi hujan dengan intensitas sedang diperkirakan terdapat di wilayah Makassar.Untuk potensi hujan dengan intensitas lebat hingga petir terdapat di wilayah Mamuju dan Palu. Kondisi cuaca wilayah Manado diperkirakan cerah berawan.
Di Pulau Bali, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan mengguyur kawasan Denpasar. Wilayah Mataram diperkirakan terdapat potensi hujan yang disertai dengan petir.
Wilayah timur Indonesia umumnya diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di antaranya wilayah Papua dan Ternate.
Curah hujan di sejumlah wilayah ibu kota provinsi di Indonesia itu dipengaruhi bibit siklon tropis 94S yang terpantau di Samudra Hindia Barat Daya, Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan udara minimum 1007,6 hpa.
Suhu rata-rata di Indonesia berkisar antara 22 hingga 33 derajat Celcius dengan suhu terendah berada di wilayah Pontianak mencapai 22 derajat Celcius. Tingkat kelembaban udara berada di kisaran 55 hingga 100 persen.
Dampak Hujan
Tingginya curah hujan disertai angin kencang, pada Rabu,
atap dua ruang kelas di SDN Panyusuhan 3 Desa Payusuhan Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, ambruk. Kepala SDN 3 Panyusuhan Asep Suryana di Cianjur, mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun puluhan siswa terpaksa menjalani proses belajar mengajar secara bergiliran.
"Kondisi kedua ruangan sudah berumur tua dan belum mendapat bantuan untuk renovasi, bahkan kuda-kuda di bagian atap diduga sudah lapuk sehingga saat diguyur hujan deras lebih dari dua jam membuat atap bangunan runtuh," katanya.
Ia menjelaskan, sejak beberapa bulan terakhir, pihak sekolah sudah tidak menggunakan kedua ruangan tersebut, sebagai upaya antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan karena bangunan sudah tidak layak terutama bagian atap dan langit-langit yang sudah bocor.
Sehingga untuk kegiatan belajar mengajar kelas V dan VI dialihkan pada siang hari setelah siswa kelas I, II, III dan IV pulang setelah masuk pada pagi hari. Pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke dinas terkait dengan harapan dapat segera dibangun kembali.
"Sudah hampir 30 tahun bangunan sekolah tidak mendapat renovasi atau perbaikan, hanya tahun lalu mendapat bantuan untuk perbaikan ruang guru," katanya.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pihaknya sudah memerintahkan dinas pendidikan untuk mendata sekolah yang rusak agar segera mendapat bantuan, agar proses belajar mengajar tidak terganggu dan siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman.