Adapun secara keseluruhan di Indonesia metode pembayaran melalui QRIS meningkat hingga 417,6 persen setelah pandemi COVID-19.
Ketua Komite 2 Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Abraham Josef Adriaansz mengatakan bahwa volume transaksi QRIS meningkat karena memberikan kenyamanan pada nasabah dan dana bisa bersumber dari berbagai instrumen, mulai dari UE server-based, debit, kartu kredit, dan lain-lain.
"Sehingga, volume setelah pandemi naik tajam. Pengembangan standar pembayaran digital ke depan tidak statis dan akan terus semakin beragam dengan security yang memadai," katanya dalam keterangan resminya.
Ia pun menyoroti naiknya volume transaksi QRIS BNI yang terjadi seiring dengan upaya BNI yang melakukan penyeragaman inovasi untuk mendukung standar penggunaan QRIS, sehingga mendapat sambutan positif serta apresiasi dari masyarakat.
"Tentu, BNI sudah memanfaatkan standar QRIS dan keragaman sumber dana dengan inovasi BNI sehingga sambutan masyarakat sangat antusias," terangnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Transaksi QRIS di BNI Java Jazz Festival 2022 meningkat 21,9 persen