Bandung, 23/7 (ANTARA) - PT Pos Indonesia menargetkan kenaikan transaksi pengiriman uang dari luar negeri atau remittance mencapai 30 persen pada Bulan Ramdhan 2012.
"Trend pengiriman uang dari luar negeri meningkat pada Ramadhan dan Lebaran, tahun ini diprediksi kenaikannya mencapai 30 persen," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Marjana di Bandung, Senin.
Menurut Marjana, selain nilai transaksi, jumlah transaksi remittence juga diprediksi meningkat. Saat ini rata-rata jumlah transaksi sekitar 130 ribu transaksi dengan nilai uang Rp1 triliun.
Namun pada momen Bulan Puasa dan Lebaran diprediksi bisa menembus angka Rp1,3 triliun. Pengiriman uang luar negeri PT Pos bekerjasama dengan Western Union.
"Pengiriman akan meningkat, selama ini remittance dari Malaysia, Hongkong dan Arab Saudi dimana daerah itu merupakan negara-negara yang banyak mempekerjakan TKI baik sektor formal maupun informal," katanya.
Sedangkan daerah-daerah penerima kiriman uang luar negeri dari para TKI adalah Jabar, Jateng, Jatim dan NTB. Khususnya di Jawa Barat, kabupaten/kota tujuan itu adalah Sukabumi, Cianjur, Subang, Indramayu dan Subang.
"Puncak traksaksi pengiriman uang biasanya H-4 Lebaran," katanya.
Sementara itu dari sisi jumlah atau nilai kiriman, pada momen Ramadhan dan Lebaran itu lebih besar dibandingkan pengiriman pada bulan-bulan biasanya.
"TKI yang biasa tidak kirim yang juga, pada momen Puasa dan Lbaran biasanya mengirim uang ke kaluarganya," kata Marjana.
Sementara itu total pendapatan PT POS Indonesia pada semester pertama mencapai Rp1,7 triliun atau mengalami peningkatan sekitar 16 persen dibandingkan periode sama 2011. Ia optimis target Rp3,4 triliun pada 2012 bisa tercapai.
Pendapatan terbesar masih dari layanan kiriman surat dan paket atau parcel. Core bisnis utama itu masih cukup stabil, sedangkan bisnis lainnya di sektor jasa keuangan cenderung meningkat, selain remittance juga dari payment point.***2***
