New York (ANTARA) - Harga minyak naik lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah persediaan minyak mentah AS turun lebih dari yang diharapkan di tengah tingginya permintaan bahan bakar, mengabaikan kesepakatan OPEC+ untuk meningkatkan produksi guna mengkompensasi penurunan produksi Rusia.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 1,32 dolar atau 1,1 persen, menjadi menetap di 117,61 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli bertambah 1,61 dolar AS atau 1,4 persen, menjadi ditutup di 116,87 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak turun karena investor tunggu kebijakan OPEC+, fokus ke Saudi
Harga minyak juga didukung oleh paket sanksi keenam Uni Eropa terhadap Rusia, yang akan mencakup larangan segera atas kontrak asuransi baru untuk kapal yang membawa minyak Rusia dan penghentian kontrak yang ada selama enam bulan.
Stok minyak mentah dan bahan bakar AS turun pekan lalu, karena permintaan terus melampaui pasokan, dengan persediaan minyak mentah komersial berkurang bahkan ketika lebih banyak cadangan strategis memasuki pasar, data pemerintah menunjukkan.
Stok minyak mentah AS turun 5,1 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi para analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 1,3 juta barel.
Harga minyak naik dipicu turunnya stok AS abaikan kesepakatan produksi OPEC+
Jumat, 3 Juni 2022 6:12 WIB