Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo dianugerahi gelar adat "Mosalaki Ulu Beu Eko Bewa" saat berkunjung ke Rumah Tenun Ende usai memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Rabu.
Gelar adat "Mosalaki Ulu Beu Eko Bewa" memiliki makna pemimpin wilayah seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden, Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Rumah Tenun Ende, kemudian disambut Tari Woge.
Dalam Tari Woge tersebut, para penari membawa tombak dan parang sebagai simbol kemenangan perang. Para penari juga diiringi seni musik Nggo Lamba yang biasa dimainkan untuk sambut kedatangan tamu serta acara adat.
Selain disambut Tari Woge, Presiden dan Iriana juga disambut dengan sapaan adat oleh budayawan Albertus Bisa. Presiden juga mendapatkan penyematan pakaian adat berupa Rembi yang merupakan tas adat yang biasa digunakan Mosalaki atau ketua adat untuk menaruh beberapa benda adat.
Setelah mendapatkan gelar adat, Presiden dan Ibu Iriana turut menyaksikan Bupati Ende mengelilingi Tubu Kanga (pusara adat) sebanyak empat kali yang memiliki arti penyatuan dengan alam yakni tanah, air, api, dan angin.
Presiden dan Iriana juga menyempatkan diri melihat dan menyapa pengrajin tenun yang sedang bertenun.