Jakarta (ANTARA) - Kemunculan platform digital seperti media sosial turut mengubah cara pemasaran, merk bisa menggandeg pemengaruh (influencer) untuk mempromosikan produk.
Pimpinan bidang pemasaran di Samara Media and Entertainment, Desy Bachir, mengatakan menggaet pemengaruh untuk mempromosikan produk sebenarnya bukan hal yang baru di industri tersebut.
"Kalau dulu, istilahnya 'brand ambassador'," kata Desy dalam webinar "ShopeePay Talk" Trik Strategis Kembangkan Bisnis dengan Influencer Marketing", Selasa.
Masyarakat yang merasakan kejayaan televisi yang pada awal 2000an mungkin masih mengingat merk sabun yang memiliki duta alias brand ambassador aktris, model atau penyanyi terkenal dari setiap era.
Pada era digital ini, konsep tersebut masih bertahan, namun nama, medium dan metode yang digunakan berubah.
"Dari dulu konsep ini sudah ada, mungkin karena manusia suka mengikuti orang lain, idolanya," kata Desy.
Popularitas dan jumlah pengikut (follower) bukan satu-satunya ukuran menggandeng pemengaruh untuk menjadi duta atau mempromosikan merk tersebut. Ada hal lain yang tidak kalah penting dari popularitas, yaitu kepribadian sang pemengaruh sesuai dan bisa mewakili produk atau citra sebuah merk.