Desy, yang sudah belasan tahun menggeluti dunia pemasaran, menilai "do's and don'ts" alias apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat promosi oleh pemengaruh tetap harus ada, sambil melihat bentuk kerja sama apa yang mereka lakukan.
Tapi, dia mengingatkan, daftar tersebut bersifat sebagai panduan, bukan berarti sang pemengaruh harus membuat konten yang mengikuti persis apa yang diinginkan merk tersebut.
Bekerja sama dengan pemengaruh berarti memberikan ruang untuk mengembangkan kreativitas supaya promosi terasa organik, sesuai dengan citra merk dan sang pemengaruh itu sendiri.
"Ini era kolaborasi," kata Desy.
Desy menggarisbawahi perbedaan besar antara kerja sama berbayar dengan pemengaruh dan mengirim produk secara gratis untuk diulas. Ketika bekerja sama, merk dan pemengaruh akan duduk bersama menentukan apa yang ingin diraih dalam kerja sama ini.
Sementara ketika memberikan produk secara gratis untuk diulas, merk harus bisa berlapang dada menerima hasil ulasan tersebut.
Maka itu, selain menentukan pemengaruh yang tepat, tidak kalah penting menentukan sasaran yang ingin dicapai melalui kerja sama tersebut dan bentuk kerja sama apa yang sesuai untuk promosi.