Bogor, Jawa Barat (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman meminta jajaran TNI dan Polri beserta pemerintah daerah menekan harga minyak goreng curah di pasaran hingga sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
"Pada hari ini, saya dengan Danrem, Kapolresta sidak secara langsung toko-toko yang menjual minyak goreng. Sesuai arahan Menko Menves, HET ini betul-betul ditekan karena jangan ini sampai berdampak pada konsumen terutama harga eceran tertinggi," katanya usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Anyar Kota Bogor, Senin sore, karena mendapati penjualan minyak goreng curah masih bervariasi di pedagang eceran.
Baca juga: Bupati Purwakarta temukan minyak goreng curah dijual di atas HET
Dudung yang didampingi Danrem 061/Suryakencana Brigjen TNI Rudy Saladin, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, menyerahkan penghargaan berupa sertifikat kepada pedagang yang telah menjual minyak goreng curah sesuai HET Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram, serta menempelkan stiker merah di toko yang masih menjual bahan pokok itu di atas Rp17.000.
Dia mengatakan hasil sidak ke Pasar Anyar Kota Bogor, memang ada harga yang variatif sejak di tingkat distributor sehingga pedagang eceran yang tidak menjual sesuai HET.
Dudung pun memerintahkan TNI dan Polri dapat mencari dan menemukan agen-agen nakal yang menjual minyak goreng curah dengan cukup tinggi, kemudian segera mengambil langkah agar cepat normal sesuai HET.
Harga yang tidak stabil di pasaran, menurutnya, sangat berdampak kepada masyarakat luas, sehingga penanganan perlu segera dilakukan.