Pengembangan bisnis Perumda Trans Pakuan salah satunya bertujuan untuk mulai mengembangkan sayap ke bisnis yang berorientasi profit.
Hal itu karena bisnis kerja sama operasional Biskita Trans Pakuan dengan Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kodjari) Kota Bogor dengan layanan subsidi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui buy the service (BTS) Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tidak berorientasi pada keuntungan melainkan pelayanan.
Agar memiliki unit bisnis yang berorientasi pada untung, Perumda Trans Pakuan sempat didorong Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor agar merealisasikan unit bisnis lain, antara lain periklanan di halte, bus Biskita Trans Pakuan dan bengkel.
Baca juga: Pemkot Bogor minta bagian hasil Biskita Trans Pakuan
Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor, Edi Darmawansyah bersama jajarannya pada Maret 2022 sempat menghadirkan Direktur PDJT yang belakangan telah berganti menjadi Perumda Trans Pakuan, Lies Permana Lestari untuk meminta kejelasan aset dan rencana beberapa pengembangan bisnis itu.
Nissa menambahkan, selain periklanan dan bengkel, Perumda Trans Pakuan akan mengoperasikan 10 bus biru yang kini tidak aktif untuk menjadi bus angkutan.
"Bis biru ya. Rencana akan kami jadikan bus angkutan. Ini masih dalam tahap cari partner juga untuk perbaikan dan operatornya," katanya.