"PDAM belum masuk di sana, belum ada pipa kita di sana, belum ada pelanggan kita di sana. Ada mata air di salah satu desa, tapi mereka hanya pakai pipa saja, belum ada PDAM-nya," katanya.
Rino menuturkan, Tirta Pakuan yang ditarget dapat melayani 100 persen masyarakat 'kota hujan', yang secara administratif baru mencapai 63 persen menurut perhitungan pemerintah pusat mulai merancang rencana pengembangan bisnis penyediaan air di Mulyaharja untuk mencapainya.
Baca juga: Bima Arya: Perlu ada solusi cegah kebocoran kembali pipa Tirta Pakuan
Sebetulnya, layanan air minum Perumda Tirta Pakuan telah mendekati 100 persen melayani masyarakat Kota Bogor, jika perhitungan satu sambungan air ke rumah atau bangunan warga 1:6 orang seperti beberapa tahun lalu.
Angka 63 persen muncul dari perhitungan baru pemerintah pusat mengenai layanan air minum per sambungan 1:4 orang.
Perhitungan itu didapat dari data jumlah warga Kota Bogor dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang disesuaikan oleh pemerintah pusat sehingga satu rumah dianggap satu keluarga dengan jumlah rata-rata empat orang.