Jakarta (ANTARA) - BUMN Holding Pangan ID FOOD meluncurkan aplikasi digital pendistribusian minyak goreng terintegrasi untuk mendukung pemerintah dalam menjaga ketersediaan minyak goreng.
"Aplikasi ini diciptakan untuk kemudahan pedagang, pengecer hingga konsumen dalam menjual dan membeli minyak goreng," kata Direktur Utama Holding pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan di Jakarta, Selasa.
Fitur layanan minyak goreng itu tersedia di aplikasi Warung Pangan yang dikelola anak usaha ID FOOD, yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia berkolaborasi dengan PT Rajawali Nusindo, produsen, distributor, dan asosiasi pedagang.
Saat ini Warung Pangan telah memiliki 69 ribu mitra yang tersebar di 27 titik kota di Indonesia. Melalui aplikasi terintegrasi itu, ID FOOD akan mendistribusikan minyak goreng sebanyak 200 liter per hari kepada setiap pedagang atau pengecer minyak goreng curah.
Sistem digital itu memiliki kemampuan membaca setiap konsumen yang sudah bertransaksi pembelian minyak goreng lantaran teridentifikasi menggunakan nomor induk kependudukan yang terkoneksi ke Dukcapil, sehingga mampu mencegah pembelian melebihi kuota harian dan antisipasi penimbunan minyak goreng.
Frans mengatakan pengecer dapat melakukan transaksi penjualan langsung kepada konsumen secara daring dengan maksimal pembelian dua liter minyak goreng curah untuk setiap konsumen per hari.
"Harga per liter pun disesuaikan harga eceran tertinggi pemerintah, yaitu Rp14.000 per liter," ujarnya.Lebih lanjut Frans menyampaikan sistem aplikasi minyak goreng terintegrasi itu juga memiliki kemampuan memantau ketersediaan stok minyak goreng di tingkat pedagang maupun pengecer.
Aplikasi itu mampu membaca stok minyak goreng pengecer dan jumlah transaksi harian minyak goreng yang dibeli oleh konsumen.
ID FOOD berkomitmen mendukung pemerintah dalam pendistribusian minyak goreng melalui beberapa skema distribusi.
Skema pertama adalah yang rutin saat ini didistribusikan ID FOOD ke pedagang-pedagang pasar tradisional. Hingga 13 Mei 2022, pendistribusian minyak goreng curah telah mencapai 39,8 juta liter.
Skema berikutnya adalah bisnis ke bisnis atau B2B melalui sistem pendistribusian minyak goreng terintegrasi antara pedagang maupun pembeli di aplikasi Warung Pangan.
“Para pengecer minyak goreng dipastikan mendapat pasokan secara berkelanjutan dari grup ID FOOD. Hal ini juga untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan," jelas Frans.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan pemerintah sedang menyiapkan berbagai langkah untuk mengatasi mahalnya harga minyak goreng di dalam negeri, salah satunya melalui program minyak goreng rakyat.
"Program itu terobosan yang disiapkan pemerintah melalui skema bisnis sinergi BUMN dengan pengecer atau pengusaha kecil, sehingga kami mengharapkan bisa menjadi solusi ketersediaan minyak goreng curah dengan harga terjangkau," kata Lutfi.