Kota Bogor (ANTARA) - Entomolog Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat, Fairuz Hayati mengingatkan obat dan vaksin untuk melumpuhkan Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus pada kasus demam berdarah dengue (DBD) belum ada, sehingga penting untuk mencegah terinfeksi nyamuk tersebut.
Menurut Fairuz, di Kota Bogor, Ahad, menerangkan pencegahan gigitan nyamuk penyebab DBD perlu diperhatikan masyarakat karena selain obat dan yang belum ada, faktor utama penyembuhan adalah kekebalan tubuh penderitanya yang pastinya setiap orang berbeda-beda.
Baca juga: RSUD Kota Bogor catat data pasien DBD tertinggi terjadi Januari
"Mengingat obat untuk membunuh virus Dengue hingga saat ini belum ditemukan dan vaksin untuk mencegah DBD masih terus dikembangkan, maka cara terbaik yang dapat kita lakukan adalah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus di lingkungan kita," ujarnya.
Fairuz menyampaikan 3M plus, yakni menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, mendaur ulang atau memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan.
Ditambah mencegah gigitan dan pengembangbiakan nyamuk dengan delapan langkah yaitu memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, tidur menggunakan kelambu dan memasang kawat kasa di lubang ventilasi.
Obat dan vaksin DBD belum ada, kata Entolog Kesehatan
Senin, 16 Mei 2022 6:04 WIB