Menurut Ariston, pelaku pasar masih melakukan penyesuaian portofolio mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih tinggi.
Sementara itu, lanjut Ariston, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 yang positif, mungkin belum bisa menahan pelemahan rupiah karena kuatnya sentimen pasar terkait kenaikan suku bunga The Fed tersebut.
Baca juga: Kurs Rupiah dibuka melemah dibayangi kenaikan suku bunga bank sentral AS
"Tapi data ini akan menjadi pertimbangan pasar ketika pelaku pasar kembali masuk ke aset berisiko," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak melemah ke kisaran Rp14.600 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.550 per dolar AS.
Pada Senin (9/5), rupiah ditutup melemah 93 poin atau 0,64 persen ke posisi Rp14.573 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.480 per dolar AS.
Kurs Rupiah diproyeksikan masih akan dibayangi kenaikan suku bunga The Fed
Selasa, 10 Mei 2022 9:25 WIB