Depok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Jawa Barat meminta masyarakat untuk mewaspadai ancaman penyebaran virus hepatitis meski hingga saat ini belum ditemukan kasus hepatitis misterius di kota tersebut.
"Hingga saat ini belum ditemukan kasus hepatitis misterius yang menyerang anak-anak seperti di DKI Jakarta baru-baru ini," kata Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati dalam keterangannya di Depok, Minggu.
Mary menjelaskan Kementerian Kesehatan mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk waspada terhadap penyakit hepatitis misterius tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya langsung menindaklanjuti ke fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang ada di Kota Depok.
"Kami telah bersurat kepada seluruh Fasyankes untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pemantauan, lalu sosialisasi info tentang hepatitis akut tersebut melalui berbagai media sosial," jelasnya.
Dikatakannya, hepatitis akut memiliki sejumlah gejala, yaitu penurunan kesadaran, demam tinggi atau riwayat demam, perubahan warna urin dan feses, kulit menguning, gatal, nyeri sendi, demam tinggi, mual, muntah atau nyeri perut, lesu dan atau hilang nafsu makan, dan diare.
Tanda-tanda lainnya, seperti Serum Asportate Transminase (AST) atau Alanine Transminase (ALT) lebih dari 500 U/L.