ANTARAJAWABARAT.com,23/5 - Jenazah Kepala Divisi Pemasaran dan Integrasi Aerostructur PTDI Kornel Mandagi Suhombing yang meninggal dunia akibat jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, dibawa ke Bandung dan disemayamkan di Auditorium PTDI di Jalan Pajajaran Kota Bandung, Rabu.
Rombongan ambulan yang membawa jenazah tiba di Kompleks PTDI pukul 13.45 WIB setelah menempuh perjalanan selama tiga jam dari Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta dan disambut dengan lagu Gugur Bunga yang dibawakan oleh para karyawan PTDI.
Hadir pada penyambutan itu Direktur PTDI Budi Santoso, Mantan Menteri Perhubungan Jusman Sjafii Djamal serta seluruh direksi dan jajaran di perusahaan dirgantara itu.
Sementara itu istri Kornel, Indriana Sihombing yang tiba dengan rombongan ambulan yang membawa jenazah suaminya tampak tegar. Wanita berambut sebahu dan berkecamata itu mengenakan baju putih hitam serta berkain ulos mengiringi peti jenazah suaminya. Hadir pula kedua anaknya, Corry dan Luhut.
Keluarga besar PTDI yang hadir dengan menggunakan seragam putih hitam berjejer melakukan penyambutan jenazah sejawat mereka yang meninggal dunia dalam peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak.
Seratusan karangan bunga berjejer di halaman depan Auditorium PTDI yang terletak di bagian depan kompleks industri kedirgantaraan kebanggaan nasional itu. Beberapa diantaranya dari Keluarga Besar PTDI, Alumni ITB, Sekda Jabar Leks Laksamaa, Eurocopter Indonesia serta dari jajaran BUMN lainnya.
Jenazah Kornel langsung diangkat dan dibawa oleh tim keamanan PTDI memasuki ruangan auditorium dan akan disemayamkan selama semalam. Suasana haru mewarnai acara penyambutan itu.
Kornel menitikan air mata saat jenazah dibawa ke dalam aula persemayaman. Selanjutnya dilakukan pembacaan riwayat hidup dari putra dari Jack dan Jeane Mandagi itu.
Jenazah almarhum diserahkan oleh Direktur Utama PTDI kepada perwakilan keluarga Kornel Sihombing.
Direktur Utama PTDI, Budi Santoso menyebutkan, Kornel Mandagi Sihombing meninggal dunia dalam mengemban tugas misi perusahaan dalam menindaklanjuti rencana kerjasama dengan Sukhoi terkait rencana pembuatan komponen pesawat itu.
"Pak Kornel meninggal dunia dalam misi yang tengah diembannya dari perusahaan terkait rencana pembuatan komponen pesawat itu, namun Allah berkehendak lain ia meninggal dunia dalam joy flight Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak," kata Budi Santoso.
Pada kesempatan itu, Budi juga mengapresiasi sumbangsih dan kinerja Kornel semasa hidupnya sejak bergabung dengan PTDI pada 1994 yang cukup berperan dalam mendukung pengembangan perusahaan dirgantara itu.
Seratusan karangan bunga berjejer di halaman depan Auditorium PTDI yang terletak di bagian depan kompleks industri kedirgantaraan kebanggaan nasional itu. Beberapa diantaranya dari Keluarga Besar PTDI, Alumni ITB, Sekda Jabar Leks Laksamana, Eurocopter Indonesia serta dari jajaran BUMN lainnya.
Selama dua minggu pihak keluarga menunggu penerimaan jenazah, dan akhirnya mereka merelakannya setelah dipastikan seluruh penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh saat penerbangan joy flight kedua itu tidak ada yang selamat.
Rencananya, jenazah Kornel Sihombing akan disemayamkan di PTDI selama semalam dan selanjutnya akan dimakamkan di Pemakaman Pandu Kota Bandung yang berjarak sekitar dua kilometer dari PTDI.***3***
Syarif A