Bengaluru (ANTARA) - Harga emas turun ke level terendah dalam lebih dari dua minggu di sesi Asia pada Senin pagi, karena spekulasi atas pendekatan Federal Reserve AS yang semakin agresif dan hawkish untuk pengetatan kebijakan moneter mendorong dolar AS dan menekan permintaan untuk emas.
Emas di pasar spot tergelincir 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 1.923,74 dolar AS per ounce pada pukul 03.21 GMT, mencapai level terendah sejak 7 April. Sementara itu, emas berjangka AS merosot 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 1.923,30 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas menuju penurunan mingguan, karena imbal hasil dan dolar AS naik
Meskipun imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mendekati 3,0 persen dan secara teoritis itu seharusnya menjadi titik kritis untuk emas, ini lebih tentang imbal hasil riil yang mulai mengejar dan yang akan membebani emas, kata Stephen Innes, managing partner di SPI Asset Management.
Dengan ekspektasi kenaikan suku bunga setengah poin persentase pada pertemuan Fed Mei sekarang terkunci, para pedagang pada Jumat (22/4/2022) berspekulasi bahwa bank sentral AS akan menjadi lebih besar di bulan-bulan berikutnya.
Dolar menguat mendekati level tertinggi dalam dua tahun, membuat emas yang dihargakan dengan greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.