Muhadjir Effendy didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya mengelilingi kampung padat penduduk dengan struktur bangunan rumah yang berdempetan.
Dia dengan sabar sejak sekitar pukul 15.00 WIB mengelilingi gang per gang untuk menyapa warga sambil menanyakan sejumlah bantuan sosial pemerintah yang didapatkan warga.
Beberapa warga menyatakan belum masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Ada pula yang mengadu memiliki kartu PKH namun tidak aktif.
Warga Kampung Mongol rata-rata bermata pencaharian buruh tidak tetap seperti tukang bangunan, penyapu pinggir Jalan Tol Jagorawi hingga pemulung.
Dalam satu RT tersebut terdapat 317 kartu keluarga (KK) dan yang menjadi titik lokasi kunjungan Menteri PMK sebanyak 197 KK.
Kepada setiap warga, Muhadjir berpesan agar menjalankan Program Keluarga Berencana (KB), karena didapati masih banyak warga yang memiliki anak lebih dari dua orang.
"Anaknya berapa, kalau lebih dari dua sudah disetop ya, cukup jangan tambah lagi," ujarnya.
Muhadjir pun memerintahkan bawahannya mendata warga yang belum mendapatkan bantuan sosial, jaminan kesehatan dan lain-lain.
Ia disambut warga di depan Pos Yandu Dahlia tempat warga Kampung Mongol berkonsultasi masalah kesehatan anak balitanya. Menko PMK itu disambut dengan nyanyian.
Pembimbing PHK setempat menyampaikan terdapat 77 orang balita dengan satu orang berstatus gizi buruk dan beberapa lainnya mengalami kekerdilan.
"Sehat-sehat ya, ayo semangat menyanyinya untuk anaknya," kata Muhadjir.