Dolar AS yang lebih kuat juga dapat menekan emas, sementara ketidakpastian geopolitik tetap menjadi dukungan; harga emas terjebak di tengah dua arus yang saling bertentangan itu, kata McCarthy.
Penguatan dolar membuat emas yang dihargakan dalam greenback menjadi kurang menarik bagi pembeli dengan mata uang lainnya.
Emas turun sekitar 1,3 persen sejauh minggu ini. Harga naik mendekati level kunci 2.000 dolar AS per ounce pada Senin (18/4/2022) karena permintaan safe-haven dan meningkatnya kekhawatiran atas inflasi, hanya untuk mundur dan mencapai level terendah dua minggu di sesi sebelumnya.
Baca juga: Harga emas turun di Asia tertekan kenaikan dolar dan imbal hasil obligasi AS
"Dengan stagflasi yang bergerak dari risiko ekor potensial menjadi kenyataan, investor di seluruh dunia beralih ke emas sebagai diversifikasi portofolio yang tajam," Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management mengatakan dalam sebuah catatan.
Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 1,3 persen menjadi 24,32 dolar AS per ounce, sementara platinum turun 0,6 persen menjadi 962,53 dolar AS, keduanya bersiap untuk kerugian mingguan. Palladium sedikit berubah pada 2.422,88 dolar AS.
Harga emas menuju penurunan mingguan, karena imbal hasil dan dolar AS naik
Jumat, 22 April 2022 17:05 WIB