China secara mengejutkan mempertahankan suku bunga acuan pinjamannya stabil pada Rabu, dengan pasar melihat langkah tersebut sebagai indikasi kehati-hatian dalam meluncurkan lebih banyak langkah-langkah pelonggaran karena ekonomi melambat akibat penguncian COVID-19.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS melayang di dekat tertinggi multi-tahun, karena investor bersiap untuk Federal Reserve untuk secara agresif menaikkan suku bunga.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga jangka pendek AS dan imbal hasil obligasi, yang meningkatkan peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca juga: Emas turun tertekan naiknya dolar dan imbal hasil obligasi AS
Pada Senin (18/4/2022), emas mendekati level kunci 2.000 dolar AS per ounce tetapi sejak itu berada di bawah beberapa tekanan.
Permintaan yang mendasari adalah kapasitas emas untuk melindungi berbagai risiko, yaitu perang di Ukraina, kenaikan tajam inflasi secara global, poros hawkish Fed, dan pembalikan berikutnya dari kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS 2-tahun/10-tahun, kata analis UBS dalam sebuah catatan.
Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,8 persen menjadi 24,96 dolar AS per ounce, platinum turun 1,5 persen menjadi 976,47 dolar AS per ounce, sementara paladium naik 0,3 persen menjadi 2.379,85 dolar AS per ounce.
Harga emas jatuh ke terendah dalam hampir 2 minggu tertekan penguatan dolar
Rabu, 20 April 2022 17:06 WIB