Jakarta (ANTARA) - Ekonomi Jawa Barat bertumbuh 3,74 persen sepanjang 2021, dengan salah satunya didukung upaya percepatan dan perluasan digitalisasi di berbagai aspek kehidupan.
"Karena selama pandemi COVID, indeks penggunaan digital di Jawa Barat naik drastis. Dulu perubahan ini terasa lambat, namun karena butuh survive dipaksalah kita untuk bergerak cepat dengan go-digital," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam sarasehan bersama GoTo di Gedung Sate, Bandung belum lama ini, dikutip dari siaran pers, Selasa.
Jadi, menurut Ridwan Kamil, go digital itu bukan lagi pilihan namun keharusan. "Misalkan, dulu kalau mau bayar pajak harus ke kantor Pemprov, sekarang lebih mudah karena boleh via Tokopedia," katanya.
Sektor UMKM mampu membuat perekonomian tetap berputar selama masa pandemi dua tahun terakhir ini. Digitalisasi menjadi salah satu faktor utama pendorong kemampuan UMKM untuk tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga bisa terus berkembang di masa pandemi.
"Kita harus mengingat bahwa ideologi ekonomi Indonesia adalah ekonomi Pancasila, dan hari ini kita perlu mengingat sila ke-5 yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Identitas kita adalah UMKM karena 90 persen ekonomi yang berputar itu ekonomi kecil menengah," jelas pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Kang Emil mengatakan, dalam ekonomi Pancasila, tidak ada menang-kalah, yang ada kerja sama. "Saya mendukung GoTo yang merupakan bagian dari ideologi tersebut, karena dengan teknologi, semua bisa jadi peluang. Pesan saya, tak hanya membesarkan yang sudah besar, GoTo juga harus membina yang baru mulai."
Bersama Pemerintah Provinsi Jabar, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), berkolaborasi mendukung pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM yang berfokus pada pembukaan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas masyarakat melalui digitalisasi layanan publik.
Ekonomi Jawa Barat tumbuh didukung percepatan digitalisasi
Selasa, 19 April 2022 20:34 WIB