Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui instansi terkait dinilai perlu memperhatikan sejumlah titik rawan terjadinya kecelakaan yang terdapat di jalur Pantura untuk antisipasi arus mudik lebaran, kata Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat.
"Informasi dari kepolisian wilayah Pantura, Kecelakaan umumnya diakibatkan oleh kondisi jalan dan minimnya rambu lalu lintas," kata Toriq Hidayat dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Ia mengemukakan, sejumlah titik rawan di antaranya adalah jalur Pantura Cirebon di Jawa Barat, jalur Rembang dan Demak di Jawa tengah, kemudian jalur tuban dan Situbondo di Jawa Timur.
Menurut Toriq, dari data yang didapatnya, kasus kecelakaan lalu lintas di Jalur Pantura berupa kecelakaan tunggal dan menabrak dari belakang.
Kondisi jalan yang cenderung lurus dan lebar membuat pengemudi bisa memacu kecepatan tinggi. Namun, lanjutnya, saat berjumpa dengan kondisi jalan bergelombang atau berlubang, pengemudi hilang kendali.
"Terutama malam hari, jarangnya penerangan jalan dan minimnya rambu lalu lintas menjadi kontribusi terjadinya kecelakaan di Pantura. Untuk itu perlu adanya penanganan yang baik dari semua pihak. Saya juga menghimbau kepada para pengguna jalan pantura agar agar tetap berhati-hati dan tetap waspada saat berkendara," paparnya.
Toriq mengaku lega karena Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan berupaya supaya semua perbaikan jalan di Jalur Pantura selesai pada H-10 Lebaran.