Bogor (ANTARA) - Badan Pangan Nasional menyatakan, distribusi minyak goreng curah yang lamban menyebabkan harganya di pasaran kini masih di atas harga eceran tertinggi (HTE), yakni Rp14 ribu per liter atau Rp15,5 ribu per kilogram.
"Karena barangnya (minyak goreng curah) ada. Registrasi produsen juga sudah. Tinggal didorong secepatnya masuk ke pasar dan harganya itu Rp14 ribu per liter," ungkap Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi usai inspeksi ketersediaan bahan pangan bersama Komisi VI DPR RI di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Baca juga: Wamendag komitmen pantau harga pangan hingga Lebaran
Sadar dengan distribusi yang masih lamban, maka menurutnya pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng akan dicarikan secepatnya dengan cara diberikan sekaligus di muka.
Sejatinya penyaluran BLT minyak goreng sebesar Rp100 ribu per bulan selama tiga bulan dimulai April ini. Namun, kebijakan yang terakhir diambil yakni langsung diberikan sekaligus tiga bulan atau Rp300 ribu dalam satu waktu.
"Ini untuk membantu masyarakat sebanyak 20,6 juta orang plus 2,5 juta Pedagang Kaki Lima (PKL). Karena disadari minyak goreng curah barangnya belum cepat masuk," kata Arief.