Jakarta (ANTARA) - Tidak semua pemengaruh, influencers, memiliki banyak pengikut di sosial medianya, beberapa di antaranya hanyalah salah satu dari anggota keluarga bahkan teman dekat audiens dengan skala pengikut yang lebih kecil.
Meski demikian, para pemengaruh dengan followers kecil ini kadang bisa lebih dipercaya karena sifatnya yang lebih "membumi", lebih masuk akal untuk diikuti saran-saran atau gayanya oleh orang-orang kebanyakan.
Para pemilik brand dan pemasar perlu mempertimbangkan bekerjasama dengan influencers tipe ini atau biasa disebut sebagai nano influencers untuk memperkuat jangkauan konsumen secara lokal dan ceruk yang spesifik.
"Definisi nano influencers sebenarnya bukan cuma bicara tentang ukuran audiens followers saja, melainkan lebih bicara tentang seberapa besar pengaruh di spesifik area," kata Yosua Omimaru, CEO dari LEMON Influencers Platform dalam keterangannya pada Sabtu.
Mungkin sedikit kontradiktif dengan yang sering terdengar, influencer marketing tidak melulu tentang jumlah followers tinggi. Walaupun jangkauan yang dihasilkan kecil, nano influencers memiliki tingkat keterlibatan tinggi yang ditunjukkan dalam besarnya engagement rate.
"Dari segi teknis nano influencers merupakan mereka yang memiliki jumlah followers kurang dari 10.000,” ujar Ayumu Niwa, COO LEMON Influencer Japan.
Yosua sendiri beranggapan jika nano influencers bisa dimulai dari dari 20 ribu hingga 30 ribu followers, untuk kemudian bisa terus melonjak berkembang.