Bengaluru, India (ANTARA) - Harga emas tergelincir di perdagangan Asia pada Selasa sore, karena dolar bertahan kuat di tengah meningkatnya prospek sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih agresif oleh Federal Reserve AS untuk mengendalikan tekanan inflasi.
Emas di pasar spot merosot 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.929,31 dolar AS per ounce pada pukul 07.21 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS naik tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.935,50 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas menguat dipicu prospek lebih banyak sanksi Rusia
"Semakin likuid sesuatu, semakin sedikit volatilitasnya. Dan, jika pasar lari dari risiko ... dolar kemudian menjadi surga alami," kata Ilya Spivak, ahli strategi mata uang di DailyFX.
"Sekarang secara riil, imbal hasil tersebut masih negatif setelah kami mendiskon titik impas. Dan saya pikir itulah mengapa emas tidak turun lebih signifikan, tetapi jika penilaian ulang untuk Fed yang lebih hawkish ini berlanjut dan kami mendapatkan suku bunga riil yang positif, saya pikir emas akan terlihat sangat tidak menarik."
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya stabil setelah tiga sesi berturut-turut naik karena pembicaraan tentang sanksi lebih lanjut terhadap Moskow meningkat.