Teknologi ini bekerja sedemikian rupa, sehingga menghasilkan ion-ion O2[-] (superoksida), H2O[-] (air), dan radikal [-]OH (hidroksil), yang berbentuk ion-ion negatif ataupun radikal yang banyak dijumpai di daerah pegunungan.
Berkat sistem konveksi paksa dari teknologi plasma basah ini, Grin Plasmafan akan mampu mengolah dan menangani polusi udara, sekaligus berperan sebagai disinfektan elektronik yang bekerja dengan mekanisme difusi secara cepat dan sistemik.
Baca juga: FMIPA UI raih gelar juara umum EUREKA ITB 2022
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU mengatakan inovasi di FTUI selalu kami dorong ke arah yang relevan dan berdampak bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Grin Plasmafan menjawab kebutuhan masyarakat akan produk yang memiliki teknologi membersihkan udara dan menjaga kualitas udara.
"Tidak hanya itu, kipas angin dengan ion generator ini membantu menyejukkan dan melancarkan sirkulasi udara dengan lebih baik. Alat ini akan sangat berguna bagi sekolah maupun kantor, yang saat ini bersiap menghadapi kegiatan tatap muka secara penuh setelah dua tahun pandemi,” katanya.
Presiden Direktur PT Astra Komponen Indonesia Prihatanto Agung Lesmono mengatakan industri dan institusi pendidikan sudah seharusnya saling berkolaborasi dalam pengembangan produk guna menciptakan hilirisasi hasil penelitian menjadi produk yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Universitas Indonesia perkenalkan kipas dilengkapi ion generator
Senin, 4 April 2022 11:07 WIB