Di Amerika Serikat, penjualan melampaui setengah juta untuk pertama kalinya, tetapi pangsa pasar keseluruhan kendaraan listrik tetap jauh di bawah China dan banyak pasar Eropa.
Menurut International Energy Agency (IEA), China, Eropa, dan Amerika Serikat menyumbang sekitar 90 persen dari penjualan mobil listrik global, yang menggambarkan bahwa e-mobilitas tidak berkembang dengan kecepatan yang sama secara global.
Kebijakan pemerintah tetap menjadi kekuatan pendorong utama untuk pasar mobil listrik global, tetapi dinamisme mereka pada tahun 2021 juga mencerminkan tahun yang sangat aktif di industri otomotif.
Tesla sebagai pemimpin di pasar mobil listrik berbasis baterai (BEV) mencatatkan penjualan global 936.000 unit pada 2021, menguasai 21 persen pasar global segmen ini. Penyumbang terbesar penjualan Tesla adalah Model 3 yang dipasarkan dengan harga 35.000 dolar atau sekira Rp503 juta per unit.
Selain Tesla, duduk di lima besar penjualan terbesar mobil listrik tahun lalu adalah Volkswagen Group (757.994 unit), SAIC (termasuk SAIC-GM-Wuling) 683.986 unit, BYD 593.878 unit, dan Stellantis (hasil merger FCA dan PSA) 360.953 unit. Kelimanya mengusai 51 persen pasar global, menurut Inside EVs.
Biaya baterai
Jawaban dari kenapa mobil listrik mahal adalah komponen baterai. Baterai masih menjadi biaya ongkos produksi utama (terbesar) dalam sebuah kendaraan listrik dan akhirnya berpengaruh besar pada harga jual.