Menurut perintah yang ditandatangani Putin, calon pembeli bisa mengirimkan mata uang asing ke rekening yang ditunjuk di bank Rusia, Gazprombank.
Dari situ, bank tersebut akan mengembalikan rubel kepada calon pembeli untuk melakukan pembayaran.
Pemerintah negara-negara Barat mengatakan tuntutan Putin soal pembayaran dalam rubel akan berarti pelanggaran kontrak dalam euro dan dolar.
Eropa ingin melepaskan diri dari ketergantungan pada pasokan energi dari Rusia.
Namun, tindakan itu berisiko membuat harga bahan bakar semakin melonjak.
Pertikaian soal energi itu berpotensi menyebabkan dampak yang parah bagi Eropa, pada saat para pejabat Amerika Serikat bergerilya ke seluruh dunia untuk menekan Putin menghentikan invasi yang sudah berlangsung selama lima pekan.