ANTARAJAWABARAT.com,3/4 - Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Barat mengusulkan kepada Komisi IV DPR RI agar peternak sapi di Jabar diberikan subsidi karena mereka kurang mendapat perhatian pemerintah.
"Kalau kita lihat sekarang, boleh dikatakan perhatian bagi peternak itu masih kurang dibandingkan petani," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Koesmayadie Tatang Padmadinata, ketika dihubungi melalui telepon, Selasa.
Makanya, saat ini saya sedang usulkan kepada teman-teman di Komisi IV bagaimana agar peternak itu mendapatkan subsidi
Dikatakannya, subsidi bagi peternak tersebut harus diberikan pemerintah seperti bantuan untuk pakan ternak sapi guna membantu mereka agar tetap bergairah dalam memproduksi susu segar karena harga susu segar yang masih rendah saat ini.
Ia menuturkan, selama ini bantuan untuk para peternak sapi di Jabar hanya berupa subsidi bunga ketika peternak sapi mengajukan kredit usaha kepemilikan sapi (KUPS) sebesar enam hingga tujug persen.
"Usulan ke Komisi IV ini, kan pupuk ada subsidi, bagi peternak sapi itu kan pakan ternak yang namanya polar. Usulan subsisi harga polar dedaknya gandum, dapat subsidi gitu," katanya.
Menurut dia, 60 persen biaya produksi susu perah adalah pakan dimana terbanyak adalah dedak gandum atau polar.
"Dana kalau saja subsidi tersebut diberikan sebesar Rp100 sampai Rp300 per kilogram untuk polar maka hal tersebut akan sangat membantu peternak bertahan memproduksi susu segar," ujar dia.
Ia mengatakan, saat ini ada sekitar 24 ribu peternak sapi perah di Provinsi Jabar dengan jumlah populasi mencapai 142.000 ekor sapi perah dan setiap harinya mampu memproduksi susu segar sekitar 500 sampai 520 ton.
"Jadi Jabar itu merupakan pemasok susu perah terbesar ke dua nasional setelah Jawa Timur. Kita produksi sekitar 25 sampai 30 persen kebutuhan susu sapi segar nasional. Wajarnya mereka juga diberi perhatian, seperti pemerintah memperhatikan petani dengan subsidi pupuk," kata dia.***2***(T.KR-ASJ/B/B008/B008)
Ajat S
DISNAK JABAR USULKAN SUBSIDI UNTUK PETERNAK SAPI
Selasa, 3 April 2012 10:10 WIB