Sementara itu, invasi Rusia belum akan berakhir dalam waktu dekat. Negosiasi masih belum menghasilkan kesepakatan damai sehingga gangguan suplai komoditi masih terjadi dan pertumbuhan ekonomi global bisa terganggu karena kenaikan inflasi.
"Di sisi lain, optimisme pemulihan ekonomi dalam negeri bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini tertekan ke arah Rp14.380 per dolar AS dengan support di kisaran Rp14.377 per dolar AS.
Pada Rabu (23/3/2022) lalu, rupiah ditutup menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.347 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.348 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat dibayangi proyeksi kebijakan agresif The Fed