Banyak negara telah melarang pembelian minyak Rusia untuk menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina hampir tiga minggu lalu. Rusia yang menyebut aksi militer itu sebagai "operasi militer khusus", adalah pengekspor minyak mentah dan produk bahan bakar terbesar di dunia. Penyuling dan pengguna akhir harus membuat penyesuaian cepat untuk minggu-minggu mendatang.
"Ada kekhawatiran baru di pasar bahwa kita bisa kehilangan lebih banyak minyak Rusia," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC.
Baca juga: Harga minyak berjangka menguat di Asia menyusul peringatan pasokan IEA
Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan 3 juta barel per hari (bph) minyak dan produk Rusia dapat ditutup mulai bulan depan. Kehilangan pasokan itu akan jauh lebih besar dari perkiraan penurunan permintaan sebesar 1 juta barel per hari dari harga bahan bakar yang lebih tinggi, kata IEA.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pasokan energi dari Rusia akan tetap stabil meskipun apa yang dia gambarkan sebagai situasi geopolitik yang tegang, kantor berita Interfax melaporkan.
Morgan Stanley menaikkan perkiraan harga Brent sebesar 20 dolar AS untuk kuartal ketiga menjadi 120 dolar AS per barel, memprediksi penurunan produksi Rusia sekitar 1 juta barel per hari mulai April.
Bank mencatat bahwa pemuatan berlanjut di pelabuhan Rusia, tetapi pangsa dengan "tujuan tidak diketahui" meningkat. Lebih banyak kapal tanker Rusia berada di atas air karena ekspor ini "mulai berjuang untuk menemukan pasar," tambahnya.
Harga minyak di atas 100 dolar, karena peringatan kekurangan pasokan Rusia
Jumat, 18 Maret 2022 8:03 WIB