Bengaluru (ANTARA) - Harga emas naik di perdagangan Asia pada Kamis sore, karena dolar melemah setelah kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS, membuat emas lebih murah untuk pembeli pemegang mata uang lainnya, tetapi imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi membatasi kenaikan.
Emas spot menguat 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 1.936,26 dolar AS per ounce pada pukul 08.05 GMT, setelah menyentuh level terendah sejak 28 Februari di 1.894,70 dolar AS pada Rabu (16/3/2022). Sementara itu, emas berjangka AS terangkat 1,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.934,20 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas jatuh 20,5 dolar jelang hasil pertemuan kebijakan moneter Fed
Indeks dolar melemah, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya setelah bank sentral AS bergerak ke kebijakan moneter hawkish dari memerangi pandemi virus corona ke melawan risiko ekonomi yang ditimbulkan oleh inflasi yang berlebihan dan perang di Ukraina.
Keputusan Fed menaikkan suku bunga acuan mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun ke level tertinggi sejak Mei 2019 di sesi sebelumnya.
Emas yang dihargakan dalam greenback sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Harga emas naik di Asia, dolar yang melemah angkat daya tarik logam mulia
Kamis, 17 Maret 2022 16:53 WIB