ANTARAJAWABARAT.com,29/2 - Harga minyak dunia merosot lebih lanjut pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena kekhawatiran bahwa tingginya biaya energi akan mengikis permintaan dan merugikan ekonomi global.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk April, turun 2,01 dolar AS menjadi ditutup pada 106,55 dolar AS per barel.
Di London, minyak Brent North Sea untuk pengiriman April berakhir menetap di 121,55 dolar AS per barel, turun 2,62 dolar AS dari tingkat penutupan Senin.
"Harga minyak telah jatuh ... karena kekhawatiran bahwa harga tinggi akan mengakibatkan berkurangnya permintaan," kata analis Westhouse Securities, Andrew Matharu.
"Ada peningkatan ekspektasi bahwa tidak akan ada pertumbuhan dalam permintaan global tahun ini, jika harga minyak tinggi terus berlangsung," tambahnya.
Harga minyak turun untuk kedua hari berturut-turut karena para pedagang membukukan keuntungan dari tingkat tertinggi sembilan bulan pada minggu lalu yang dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran atas negara produsen minyak mentah utama Iran.
"Tampaknya investor didorong untuk melakukan beberapa aksi ambil untung, menyusul rally kuat harga minyak mentah dalam tiga minggu terakhir," analis Sucden, Myrto Sokou mengatakan.
"Jadi, sepertinya koreksi turun di pasar minyak, sementara
pasar ekuitas global berjuang untuk menemukan arah tertentu."
Sementara itu, ketegangan antara Iran dan Barat atas program nuklir kontroversial Teheran diperkirakan akan mendukung harga minyak lebih lanjut, menurut analis.
"Kami tidak memperkirakan adanya koreksi harga yang lebih menonjol atau berkepanjangan, karena ini adalah balasan oleh risiko pasokan akibat krisis Iran," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
ant