Salah satu platform furnitur rumahan, Dekoruma mencatat furnitur minimalis untuk ruang kerja banyak diminati saat adanya pandemi COVID-19 yang mengharuskan sejumlah masyarakat bekerja dari rumah.
CEO Dekoruma Dimas Harry Priawan mengatakan selama pandemi COVID-19 ada perkembangan bisnis yang dialami Dekoruma sebesar dua hingga tiga kali lipat. Hal itu, kata dia, merupakan dampak penjualan furnitur ruang kerja yang meningkat.
"Secara sales kita berkembang 2-3 kali lipat dalam satu tahunnya, seperti meja kerja dan kursi kerja penjualannya naik 15 kali lipat, itu dampak yang terlihat di depan mata," kata Dimas dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Menurutnya peningkatan itu juga disebabkan bukan hanya karena sistem bekerja di rumah, namun juga karena adanya kebijakan pembelajaran jarak jauh bagi anak-anak yang masih sekolah.
Selain itu, menurut Dimas, penjualan sofa juga turut meningkat saat periode pandemi tersebut. Dia menduga banyak juga orang yang merasa lebih nyaman bekerja sambil merebahkan badannya di sofa.
"Kemungkinan juga kerjaannya bosen, jadi sambil rebahan, pernah ada satu minggu itu stoknya hampir habis, jadi itu beberapa item yang mengalami dampak dari pandemi," kata dia.
Sementara itu, Indah Sundari selaku Psikolog, mengatakan furnitur di rumah dapat berdampak terhadap lingkungan kerja yang positif. Karena, kata dia, interior rumah juga dapat berpengaruh terhadap suasana hati seseorang.
"Sudut-sudut dalam rumah dapat memiliki banyak dampak pada bagaimana seseorang bertindak dan apa yang mereka rasakan," kata Indah.
Maka menurutnya penataan dekorasi di rumah yang sesuai dengan kampanye Dekoruma, yakni #SatuSudutDulu dirasa baik untuk meminimalisir penat dalam banyaknya aktivitas yang dilakukan di rumah.
"Ini sangat relevan dengan situasi saat ini untuk mengajak masyarakat membuat suasana rumah yang indah dan nyaman guna meningkatkan efektivitas dalam beraktivitas selama di rumah aja," kata dia.