Chicago (ANTARA) - Emas melonjak lagi di dekat level psikologis 2.000 dolar AS pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena kian meningkatnya agresi Rusia di Ukraina meningkatkan risiko geopolitik yang mendorong permintaan safe-haven terhadap logam kuning.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terdongkark 29,3 dolar AS atau 1,49 persen, menjadi ditutup pada 1.995,90 dolar AS per ounce. Ini merupakan harga penyelesaian emas tertinggi sejak pertengahan Agustus 2020.
Baca juga: Harga emas melonjak di atas 2.000 dolar karena daya tarik "safe-haven"
Akhir pekan lalu, Jumat (4/3/2022), emas berjangka melambung 30,7 dolar AS atau 1,59 persen menjadi 1.966,60 dolar AS, setelah meningkat 13,6 dolar AS atau 0,71 persen menjadi 1.935,90 dolar AS pada Kamis (3/3/2022), dan tergelincir 21,5 dolar AS atau 1,11 persen menjadi 1.922,30 dolar AS pada Rabu (2/3/2022).
Emas untuk sementara sempat melintasi 2.000 dolar AS pada Senin (7/3/2022), pertama kali dalam setahun, tetapi gagal bertahan di atas level tersebut.
"Jika kita tidak melihat semacam de-eskalasi (antara Rusia dan Ukraina) segera, kita akan melihat emas pada rekor tertinggi lebih cepat," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.