ANTARAJAWABARAT.com,13/2 - Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat akan mengintensifkan pembinaan bagi awak angkutan umum atau sopir salah satunya dengan memberlakukan sertifikasi untuk para sopir guna mengurangi tingkat kecelakan lalu lintas pada angkutan umum, khusunya bus.
"Saya akan lebih mengintensifkan pembinaan bagi awak angkutan umum. Saya sudah melakukannya setiap tahun, salah satunya dengan pemberiaan (sertifikasi) awak angkutan umum teladan sejak 10 tahun yang lalu," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dicky Saromini di Bandung, Senin
Selain itu, pembinaan lain bagi awak angkutan umum ialah dengan memberi pengetahuan berkendaraan aman atau "safety riding" atau pembekalan dari sisi pentingnya menjaga kesehatan dari si sopir dan mematuhi peraturan lalu lintas yang ada.
Menurutnya, selama ini penyebab kecelakan lalu lintas terjadi karena kelalaian pengemudi kendaraan atau sopirnya itu sendiri.
"Seperti kecelakaan bus di kawasan Wado, Sumedang kemarin, ternyata dari sisi administrasinya oke tidak ada masalah, uji kelayakannya masih berlaku, tapi ternyata faktor kelalainya dari si manusianya," katanya.
Oleh karena itu, katanya, dengan semakin maraknya kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan umum Dinas Perhubungan Jawa Barat akan lebih mengintensifkan pengawasan terhadap awak angkutan umumnya.
Sementara itu, maraknya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan umum akhir-akhir ini, membuat Dinas Perhubungan Kota Bandung melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Terminal Cicaheum Kota Bandung.
Terminal Cicaheum Kota Bandung merupakan salah satu terminal yang menyediakan bus rute antar kota antar provinsi dengan rute panjang tersebut menjadi sasaran utama sidak.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Prijo Soebiandono, mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyoroti perusahaan otobus (PO) yang dinilai akal-akalan dalam proses uji kir kendaraannya.
"Jadi kami menyoroti PO-PO, biasanya mereka suka jail saat mau uji kir," kata Prijo, di sela-sela sidak pengecekan kelayakan kendaraan di Terminal Cicaheum Kota Bandung.
Dikatakannya, ada PO yang mengganti ban secara mendadak saat mau uji kir namun ketika bus jalan lagi, ban depan bus memakai vulkanisir.
"Hal ini ngak boleh. Kalau ban belakang pakai vulkanisir mending jika pecah masih bisa dikendalikan. Tetapi jika ban depan, bus ga bisa dikendalikan," ujar Priyo.***3***
Ajat S