Dengan kondisi tersebut maka tidak heran pembatasan fitur berdasarkan usia diperlukan TikTok untuk membuat aplikasinya tetap aman digunakan.
"Kami berharap dapat memberikan informasi tentang banyak perlindungan keamanan dan privasi yang kami miliki untuk remaja," kata TikTok.
Baca juga: TikTok luncurkan fitur literasi digital untuk pengguna di Indonesia
TikTok juga pada awal Februari menyebutkan tengah mengerjakan standar penilaian untuk membatasi konten berdasarkan usia sehingga konten dewasa tidak akan bisa dijangkau oleh para remaja dari layanannya.
Selain TikTok, AS juga sebelumnya telah membuka penyelidikan terhadap Meta Platforms Inc, mengenai anak perusahaannya Instagram, yang juga mendapat pengawasan ketat atas potensi dampak layanan mereka terhadap kesehatan mental dan keamanan daring pengguna muda.