Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Penjual daging sapi di Pasar Tambun Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terpaksa menjual rugi dagangannya karena minim pembeli sejak daging sapi mengalami kenaikan harga.
Selain merugi mereka juga terancam kehilangan pelanggan tetap lantaran aksi mogok berjualan yang disepakati bersama masih berlangsung hingga Jumat (4/3) sehingga praktis tak ada aktivitas di lapak-lapak penjual.
"Langganan tetap saya layani, saya antarkan, paling banyak lima kilogram, biar mereka tetap beli daging ke kami walaupun tidak ketemu untung," kata penjual daging sapi di Pasar Tambun, Bekasi, Mujianto, Rabu.
Mujianto mengaku terpaksa menjual daging di bawah harga pasar sebab kualitas dagangan yang dijualnya turun lantaran dibekukan.
"Kalau daging segar malah tidak laku karena harganya tahu sendiri, minta ampun. Jadi daging yang tidak laku itu terpaksa dibekukan tapi ya harganya turun, dari pada tidak laku," katanya.
Dia mengatakan harga daging sapi segar di tempat pemotongan hewan kini telah mencapai Rp125.000-Rp135.000 per kilogram. Dengan kenaikan harga itu, pedagang pun terpaksa menjual daging seharga Rp140.000-Rp150.000 per kilogram.
Lonjakan harga itu, kata dia, mengakibatkan jumlah pembeli menyusut secara signifikan. Alhasil, daging yang telah ia stok tidak terjual hingga terpaksa dibekukan.
Penjual daging sapi di Pasar Tambun Bekasi merugi sejak naik harga
Rabu, 2 Maret 2022 20:17 WIB