Ridwan Kamil ini mengatakan, dari sisi bangunan, gedung pemerintahan harus mempunyai nilai filosofi. Itulah mengapa ia merancang tiga pola bangunan sesuai semboyan Kejaksaan, yaitu Satya Adhi Wicaksana.
"Gedung pemerintahan harus ada nilai filosofinya, jadi terasa bahwa ini gedung Kejaksaan," ujarnya.
Baca juga: Berkas kasus penyebaran berita bohong Bahar Smith dilimpahkan ke Kejati Jabar
Selain itu, lanjut Kang Emil, bangunan juga tak harus terlalu tradisional, tapi dapat dipadukan dengan konsep modern. Ini terlihat dari adanya pola batik khas beberapa daerah di Jabar pada gedung Kejati ini.
"Zaman sudah modern, tapi ada simbol tradisionalnya, maka ada pola batik dari berbagai daerah di Jabar," kata Kang Emil.
Dibangun di atas lahan seluas 11.950,36 meter persegi, anggaran pembangunan gedung Kejati Jabar berasal dari hibah Pemda Provinsi Jabar dalam dua tahun anggaran.
Kang Emil mengatakan, hal itu merupakan bentuk kekompakan forkopimda dalam membangun Jabar.
"Kekompakan forkopimda itu salah satunya seperti ini. Kami memberikan hibah, juga mengawal prosesnya, sehingga nanti menjadi salah satu gedung Kejati terbaik di Indonesia," tuturnya.
Ia berharap dengan semangat gedung baru ini kondusivitas sosial, politik dan hukum di Jabar terjaga dengan baik.