Menurut Eneng, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka kasus COVID-19 di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini melonjak seperti riwayat perjalanan, pemeriksaan antigen maupun PCR secara mandiri yang juga bertambah untuk berbagai syarat kepentingan baik dinas, perjalanan dan lainnya.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Sukabumi bertambah 16
Kemudian beberapa pasien COVID-19 tertular virus ini karena kontak erat dengan pasien sebelumnya dan ada juga pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan dan baru mengetahui setelah melaksanakan pemeriksaan antigen maupun PCR.
"Alhamdulillah hingga kini belum ada laporan kasus kematian dan kami berharap serta berupaya agar kasus COVID-19 bisa ditekan dengan cara memutus mata rantai penyebarannya yakni dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.
Eneng mengimbau masyarakat agar tidak menyepelekan keberadaan virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China ini, serta jangan merasa sudah menjalani vaksin lengkap sehingga tidak mempedulikan COVID-19, karena masih tetap bisa tertular.
Sepekan kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi tambah 426 orang
Selasa, 15 Februari 2022 6:40 WIB