Tokyo (ANTARA) - Harga minyak naik menuju level tertinggi tujuh tahun minggu lalu di perdagangan Asia pada Rabu pagi, setelah data menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS menggarisbawahi permintaan yang kuat, tetapi investor tetap berhati-hati menjelang pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan hari ini.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 36 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di 89,52 dolar AS per barel pada pukul 01.23 GMT, setelah turun 10 sen pada Selasa (1/2/2022).
Baca juga: Harga minyak beragam di tengah kemungkinan OPEC+ akan tingkatkan pasokan
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 38 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di 88,58 dolar AS per barel, setelah naik 5 sen pada hari sebelumnya.
Pasokan global yang ketat dan ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah telah mendorong harga minyak naik lebih dari 15 persen sepanjang tahun ini. Pada Jumat (28/1/2022), harga acuan minyak mentah mencapai tertinggi sejak Oktober 2014, dengan Brent menyentuh 91,70 dolar AS dan minyak mentah AS mencapai 88,84 dolar AS.
"Penurunan persediaan minyak mentah AS memberikan dukungan, meskipun peningkatan stok bensin sebagian mengimbangi sentimen bullish," kata Satoru Yoshida, analis komoditas di Rakuten Securities.