"Dia keterima kerja di Bali tapi, terus dia lagi mikir 'aku ke Bali atau enggak ya'. Jadi dia lg ada di masa masa agak sulit ya menurut kami, karena sekolah sudah selesai tapi belum wisuda, di sisi lain dia harus mencari kerja dan ternyata ada satu yang minta dia datang tapi di Bali. Mungkin kalau misalnya tidak ada apa-apa hari ini kami akan mengobrol lagi soal itu," tutur Mayong.
"Kalo untuk kami sih lebih ke nanti Maret bisa enggak ya dia pergi ke Australia untuk wisuda, kan mereka masih lockdown di sana," lanjut dia.
"Kalo untuk kami sih lebih ke nanti Maret bisa enggak ya dia pergi ke Australia untuk wisuda, kan mereka masih lockdown di sana," lanjut dia.
Mayong mengatakan, Maura memang sangat dekat dengan keluarganya dan banyak bercerita tentang kekhawatiran yang dia rasakan.
"Ke saya dia dekat sekali cerita banyak hal tentang kekhawatiran dia, tapi tidak terlalu mendalam. Dengan adiknya juga sangat dekat karena mereka hanya berdua kan," ujar Mayong.
Maura lahir pada 20 September 1994 dan dinyatakan dinyatakan meninggal dunia karena henti jantung, dan disemayamkan hari ini di rumah duka di Depok, Jawa Barat.
Kabar meninggalnya Maura pertama kali diketahui melalui pesan singkat yang diterima wartawan. Nurul Arifin juga membagikan kabar duka tersebut melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
Misa requirem akan diselenggarakan malam ini sementara pemakaman akan dilaksanakan besok di San Diego Memorial.