Tim AUAV UI menjadi salah satu dari 50 tim yang berhasil melaju ke babak final dan pergi ke Turki.
Baca juga: FTUI raih juara pertama lomba rancang jembatan ramah lingkungan
Dalam mengembangkan UAV, terdapat beberapa area yang perlu dipertimbangkan – mulai dari desain, manufaktur, kelistrikan, hingga pemrograman. Untuk mengintegrasikan semua ini ke dalam satu pesawat, tim melakukan banyak percobaan. Hal tersebut adalah sebuah perjalanan yang panjang, tetapi mereka senang setiap kali berhasil menemukan masalah dan menyelesaikannya. Dan teknologi adalah apa yang membantu mereka untuk memecahkan tantangan.
Dalam mempersiapkan proses pembuatan pesawat, tim menggunakan Microsoft Excel.
“Sifat universal Excel sangat membantu kami untuk dengan mudah menghitung dan membandingkan berbagai parameter desain, seperti pilihan bahan dan teknik pembuatan. Oleh karena itu, kami dapat mempersempit pilihan kami dan memilih bahan serta teknik yang paling cocok untuk membuat kendaraan yang ringan tanpa mengurangi kecepatan,” ujar Penanggung jawab Mekanik, Muhammad Luqman Sugiyono.
Baca juga: Mahasiswa FT UI rancang AIA Greenhouse kombinasi hidroponik-akuakultur